Sunday, February 17, 2019

Sebuah Amalan Berganjarkan Surga

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seorang sahabat, “Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan aku ke surga”.

 Rasulullah menjawab;

" تَعْبُدُ اللهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ "
“Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi”. (HR. Bukhari)

Pada hadis tersebut ada beberapa amalan yang bisa menghantarkan kita ke jannahnya Allah, yaitu ada lima amalan. Tidak terlalu sulit dan tidak terlalu banyak syarat yang harus kita lakukan karna hanya lima amalan saja untuk mendapatkan hal yang sangat luar biasa dan tak ternilai yaitu surganya Allah yang merupakan tujuan akhir semua umat Islam, Karna Allah tidak mau mempersulit hambanya.

Pada syarahan hadis kali ini saya ingin lebih menekankan pada amalan yang terakhir dijelaskan hadis tersebut yaitu menyambung silaturahmi.

 Silaturahmi merupakan sebuah takwa yang dapat menghantarkan kita pada kebaikan hubungan dengan sesama manusia.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyambung tali silaturahmi. Misalnya saling berkunjung, memuliakan persahabatan, mencintai sahabat-sahabat kita dan berlemah lembut dalam membangun silaturahmi. Dengan silaturahmi, pahala yang besar akan diperoleh dari Allah dan menyebapkan seorang hamba tidak akan putus hubungan dengan Allah di dunia dan akhirat.

Begitu juga dalam sebuah organisasi kita harus saling menjaga silaturahmi dan ukhuah  islamiah kita. Karna dengan ukhuwah kita akan lebih baik dan akan saling menguatkan.  Seperti yang dijelaskan dalam hadis Bukhari dan Muslim yang mengibaratkan ukhuwah seperti sebuah bangunan yang mana satu bagian material dengan material yang lainnya saling menguatkan. Dan jikalau ada suatu bagian dari bangunan tersebut yang rusak maka bangunan itu akan berkurang kekokohanya dan akan mudah roboh.
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Semoga dengan melaksanakan amalan tersebut yaitu menyambung silaturahmi ukhuwah islamiah, kita semua dapat memperolah jannahnya Allah seperti yang disampaikan Rasulullah dalam hadis di atas. 
                                     



Penulis:
Robi Andoni
Kontak
Email: Robyandoni528@yahoo.com
IG : Robiandoni
Twetter: Robiandoni
Fb: Robi Andoni                                      

Thursday, November 15, 2018

Pembentukan Karakter Sangat Diperlukan Anak-Anak Dalam Dunia Pendidikan

Volunteer Lentera Juara


Pendidikan merupakan proses pemberian atau transfer ilmu, keterampilan dan karakter yang harus dilakukan secara terus menerus sepanjang hayat.

Di sini saya ingin menekankan  begitu pentingnya pembentukan karakter untuk anak-anak. Pendidikan karakter dapat meningkatkan mutu serta kualitas generasi sekarang maupun yang akan datang, dan akan dapat menahan kemerosotan baik itu karakter  maupun kemajuan generasi mendatang.


Sewaktu manusia dilahirkan ke bumi, secara alamiah ia sudah membawa perasaan yang dikenal dengan fitrah manusia. Ada lima fitrah manusia yang dibawa semenjak lahir kedunia, yaitu: perasaan agama, perasaan intelek, perasaan budi pekerti, perasaan keindahan, dan perasaan keakuan.

Untuk itulah kita sebagai masyarakat berpendidikan dan kaum intelektual memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pembentukan karakter kepada anak-anak sejak dini.


Jadilah salah satu stakeholders pendidikan untuk negri ini, karna pendidikan dan pembentukan karakter benar-benar sangat dibutuhkan negeri kita saat ini. -Robb-

#volunteer #agenofchange #kamipedulipendidikan #kamipeduli


Penulis:
Robi Andoni
Kontak
Email: Robyandoni528@yahoo.com
IG : Robiandoni
Twetter: Robiandoni
Fb: Robi Andoni



Monday, September 17, 2018

Tidak Hanya Ilmu Agama Tetapi Juga harus ini

Sebagai muslim kita harus menjadi orang yang hebat, memiliki badan yang sehat dan kuat. Dan juga yang sangat penting memiliki pengetahuan yang luas dan wawasan yang banyak. Umat muslim tidak hanya dituntut untuk mempelajari tentang ilmu ibadah tetapi juga ilmu-ilmu lain seperti ekonomi, kesehatan, mesin dan lain sebagainya. Jika kita hanya mempelajar ilmu tentang ibadah maka ilmu lain akan dikuasa oleh kafir dan otomatis kita akan tertingal jauh baik itu dari aspek ekonomi, politik, medis sehinga mereka akan menajadi pengusa dan memimpin kita.

Untuk itu selain mempelajari ilmu agama kita juga harus ahli dalam ilmu dunia seperti ekonomi, kesehatan, teknik dan lain lain. Dan sekarang kita telah menyadari bahwa mereka sudah lebih ungul dari umat islam dari beberapa sektor seperti ekonomi, pendidikan, militer dan dunia medis. Umat muslim harus lebih giat dalam belajar dan menuntut ilmu baik itu ilmu agama dan ilmu lainya. Karna kita umat muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu untuk kejayaann kita di dunia dan akhirat, dan menuntut ilmu itu merupakan salah satu ibadah yang memiliki ganjaran pahala yang besar di sisi Allah jikalau kita niatkan lillahitaala.

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim (HR. Ibnu Majah No.224)”

Memang tidak dipungkiri bahwasanya menuntut ilmu itu memang sangat melelahkan, tapi disitulah letak perjuangaan kita untuk memperjuangkan kejayaan umat islam agar kita tidak diobok obok oleh kaum kafir dan dipimpin oleh mereka. Lelah itu lah yang akan mengankat derajat kita didunia akhirat dan menjauhkan kita dari perihnya kebodohan.

“Jika kamu tak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan.” (Imam Syafi'i Rahimahullah, dalam kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi’i).



Penulis:
Robi Andoni
Kontak
Email: Robyandoni528@yahoo.com
IG : Robiandoni
Twetter: Robiandoni
Fb: Robi Andoni

Saturday, August 11, 2018

Matahari Yang Terbenam/ Motivasi

Saya analogikan matahari sebagi semangat yang membara, adakalanya matahari mulai merunduk dan terbenam di sela-sela perbukitan karna lelahnya seharian menerangi belahan bumi. Tetapi dia akan bangkit ke permukaan untuk memancarkan cahayanya walaupun datangnya dari arah yang berbeda. Begitujuga semangat setiap insan, adakalanya semangat itu redup dan tidak merasakan harapan akan bangkit lagi. Tetapi ingatlah yang membuat semangat kita redup hanya satu, dua atau beberapa perkara, tetapi alasan semangat ini tetap membara menembus tingginya lagit di angkasa serta mengalahkan cakrawala dunia begitu banyak dan tidak terkira. Jangan biarkan ambisi dan cita citamu ditaklukan ole suatu masalah karna ada beribu alasan untuk tetap berjuang mempertahankan komitmen yang telah kita buat, ada seribu alasan untuk mempertahankan harga diri. Semangat yang redup itu biasa sobat tetapi semangat yang padam itu sebuah kesalahan yang kita lakukan, jangan biarkan semangatmu padam walau dalam keadaan redup, ayo bangkit dan bangkit karna ada beberapa orang yang sangat ingin meliahat keberhasilanmu, orang tua, istri dan anak-anakmu sangat ingin melihat itu.

Ketika matahari meningalkan sebelah bagian bumi, seakan akan bumi tersebut tidak memiliki arti, tidak memiliki daya dan upaya tampa matahari. Tetapi matahari memberikan kepastian bahwa dia akan menyinari di fajar nanti. Itu satu alasan bumi untuk bertahan menanti. Ketika tujuan hidup insan mulai goyah dan terhenti, disitulah titik semangat sudah meredup dan harus memberikan motivasi kepada jiwa dan raga agar semangat membara kembali. Saya pribadi memiliki sebuah motivasi yang sangat liuar biasa bagi kehidupan saya yaitu (QS.Ibrahim14:7) ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih“.
Saya selalu bersukur terhadap apa yang saya dapatkan walaupun sebenarnya hati saya tidak puas atu kecewa. Tetapi karna Allah memberikan kepastian bahwa siapa yang bersukur maka akan ditambah oleh sang pemberi rezeki.
Jangan pernak khawatir terhadap rezeki untukmu karna Allah telah memberikan kepastian rezeki terhadap semua makhluk di bumi ini. Yang terpenting apakah kita telah menikmati hasil dari usaha kita, dan cara menikmati yang paling mendalam adalah dengan bersukur akan hal itu.


#TetapBersukur
#TulisanKacauBalau
#LagiIsengNulis
Insyaallah artikel selanjutnya lebih bermanfaat😁😅

Robi Andoni / Robbmodel
Kontak:
IG : Robiandoni
Twetter: Robiandoni
Fb: Robi Andoni

Saturday, July 21, 2018

Anda Termasuk Orang Pintar atau Cerdas?..

Sumber Foto: listyapratiwi.com
Kalau ada orang bertanya anda itu termasuk pintar atau cerdas sih, pasti anda akan bingung membedakan atara pintar dengan cerdas. Secara sederhana pasti kita menyamakan arti kata pintar dengan cerdas. Di sekolah pasti anda sering medengar jika anda atau salah seorang teman anda mendapatkan nilai 100 satu-satunya dikelas dengan pujian " Wah kampu cerdas ya, wah kamu pintar ya". Jadi apasih beda pintar dan cerdas?

Pintar Berbeda Dengan Cerdas
Orang pintar adalah orang yang memiliki suatu kemampuan dengan cara mempelajari, memcari ilmu, belajar dan sekolah. Orang pintar memiliki kedisiplinan dalam mempelajari segala sesuatu untuk meningkatkan kemampuanya. Mereka butuh proses untuk mempelajari sesuatu dengan cara berlatih dan mencari ilmu-ilmu.

Berbeda dengan orang pintar, Orang cerdas itu lebih ke kemampuan otaknya yang bagus dalam mempelajari atau menyeleaikan segala sesuatu. Orang cerdas itu bersifat keturunan atau dari lahir. Sehinga orang cerdas lebih cepat dalam memahami dan mempelajari sesuatu dari pada orang pintar.

Contoh orang pintar itu seperti orang berpendidikan, mereka pintar karna belajar dan sekolah dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. Mereka melalui proses yang panjang dan kedisiplinan untuk bisa mencapi lulusan perguruan tinggi. Sedangkan orang cerdas contohnya orang yang sangat cepat memahami sesuatu padahal orang lain butuh waktu lama untuk memahami dan mempelajarinya.

Saya Tidak Orang Pintar Dan Tidak Pula Orang Cerdas
Jika ada mengangap diri anda bodoh dan tidak memiliki kemampuan, sebenarnya bukan anda yang bodoh tetapi anda itu yang pemalas. Jika anda tidak termasuk orang cerdas maka anda berpeluang 100% menjadi orang pintar, karna apa? Karna orang pintar itu berawal dari orang bodoh yang tidak menerima kebodohaya, dengan cara belajar, belajar, dan belajar. Anda bisa membaca buku untuk menambah pengetahuan anda, anda bisa berlatih untuk menambah skill-skill yang lainya. Intinya harus menghilangkan rasa malas didalam diri anda dan meningkatkan kedisiplina dalam belajar.


Semoga Bermanfaat

Penulis: Robi Andoni
Kontak:
IG : Robiandoni
Twetter: Robiandoni
Fb: Robi Andoni

Friday, July 20, 2018

Apa Saja Yang Harus Dilakukan Mahasiswa Baru Agar Cepat Beradaptasi di Kampusnya

Sumber Foto: Swaragapura.com

Semagai siswa yang baru lulus di sekolah menengah atas dan akan melanjutkan studi di perguruan tinggi memang akan membingungkan serta memiliki segudang pertanyaan tentang perkuliahan yang akan dilaluinya. Sebagai mahasiswa baru tentu dituntut untuk bisa beradaptasi dan menyesuaikan dengan kultur Universitas yang dipilih dan sangat berbeda jauh dengan kondisi waktu SMA. Tetapi tenang saja, kali ini saya akan memberikan informasi dan saran apasaja yang harus adek-adek lakukan agar bia cepat beradaptasi dan sukses di masa awal perkuliahanya.

1. Hadiri dan Ikuti Semua Rangkaian Kegiatan Bimbingan Aktifitas Kemahasiswaan Yang di Adakan Oleh Kampus
Biasanya bimbingan ini dilakukan selama satu mingu oleh kampus. Kegunaanya yaitu untuk pengenalan kampus kepada mahasiswa baru atau sering dibilang maba. Kegiatan bimbingan ini mahasiswa akan di berikan bimbingan-bimbingan serta pengetahuan yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan perkuliahanya dimasa yang akan datang. Serta maba akan diberikan kegitan seperti outbond  yang kan meningkatkan interaksi sesama maba sehinga akan meningkatkan kekompakan dan menambah relasi atau teman baru.

2. Cari Teman Seangkatan  Sebanyak-Banyaknya
Dalam masa perkuliahan kita sangat membutukan teman-teman seangkatan, baik itu untuk mendapatkan informasi tentang perkuliahan, meminta pertolongan jika memiliki suatu masalah dan belajar bersama untuk menyelesaikan tugas dari dosen  atau bahkan untuk curhat. :D hehe
Intinya semakin banyak teman kita di kampus maka akan semakin bayak temapat bertanya dan minta tolong dalam perkuliahan. Sehinga perkuliahan semakin dimudahkan.

3. Dekati Sebanyak Mungkin Senior-Senior
Jika ada yang adek-adek tidak mengerti atau sesuatu yang tidak diketahui di perkuliahan maka bisa bertanya dengan senior-senior. Untuk itu adek-adek harus pintar-pintar mendekati senior dan menghormati mereka. Senior sangat senang jika ada adek-adeknya bertanya atau mintak tolong, maka mereka akan membantu dengan senang hati. Dan bahkan adek bisa meminta untuk ikut berperan dalam penelitian-penelitian yang mereka lakukan.

4. Ikuti Pelatihan-Pelatihan, Seminar dan Workshop Yang Ada di Kampus
Dengan mengikuti seminar dan pelatihan-pelatihan akan meningkatkan pengetahuan seta pengalaman kita sebagai mahasiswa baru. Seminar dan pelatihan akan menambah poin kita untuk mendapatkan beasiswa atau rekrutmen program-program yang ada di kampus. Serta megubah pola pikir menjadi lebih baik dan berkualitas lagi.

Semoga Bermanfaat

Penulis: Robi Andoni
Kontak:
IG : Robiandoni
Twetter: Robiandoni
Fb: Robi Andoni

Tuesday, July 10, 2018

E-books Mengenal Allah Lewat Akal, Membongkar Kesalahan Faham Materialisme: Harun Yahya

ALLAH IS KNOWN
THROUGH REASON
Ketika buku Evolution Deceit (Kerun- tuhan Teori Evolusi) karya Harun Yahya diterbitkan, kaum materialis cemas dan goncang, karena isi buku ini membongkar segala kepalsuannya. Tetapi ketika buku yang kini terjemahanya berada di tangan pembaca ini terbit, kaum materialis itu bukan hanya cemas dan goncang, bahkan mereka serasa mengalami kehancuran dikarenakan  tidak bisa lagi mempertahankan filsafat materialisme yang mereka banggakan selama berabad-abad, akibat gempuran telak yang dilancarkan oleh Harun Yahya di dalam bukunya ini. 

Sebagai Muslim Kontemporer yang hidup di abad materialisme ini, rasanya Anda harus membaca buku ini, agar Anda bisa pede menghadapi para materialis itu. Disamping buku ini akan memperkuat keimanan Anda kepada Allah melalui dalil-dalil yang sangat kokoh dan menakjubkan. 

Untuk Mendownload lansung saja klik ini.

Friday, July 6, 2018

Motif dan Fungsi Bisnis serta Etika Bisnis dalam materi Ekonomi

Motif dan Fungsi Bisnis

1.      Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
            Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
            Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melkakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

2.      Motif Bisnis
Menurut Winkel, 1996 (Dalam DR. Nyayu Khodijah, 2006), menyatakan bahwa motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa motif adalah alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu.
            Secara etimologi, bisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu Bussiness dari kata dasar Busy yang berarti “sibuk”, yaitu sibuk mengerjakan aktifitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara umum, bisnis diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan atau rizki dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya dengan cara mengelola sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien.
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motif bisnis adalah dorongan seseorang melakukan kegiatan atau usaha yang menyediakan produk atau jasa yang diinginkan konsumen untuk mendapatkan profit (laba). 
Laba ini sangat dipengaruhi oleh pemerintah suatu wilayah atau negara tetrsebut. Di negara-negara yang menganut sistem pasar bebas, setiap individu diberikan kebebasan untuk menciptakan bisnis. Sedangkan di negara sosialis, bisnis biasanya dimiliki oleh negara dan tidak berorientasi pada laba. Jenis bisnis seperti ini disebut sebagai perusahaan nirlaba, seperti sekolah dan lain-lain.


5.      Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis tidak lebih dan tidak lain adalah memperoleh keuntungan karena semua orang yang berbisnis mulanya berawal dari fikiran-fikiran dan keinginan mereka untuk memperoleh keuntungan sehingga muncul inisiatif untuk menjalankan bisnis dari keinginan mereka tersebut.
            Laba merupakan selisih antara pendapatan dikurangi biaya. Laba ini pula tergantung pada 3 kondisi, yaitu (1) harus ada permintaan, (2) harus menarik pelanggan, dan (3) harus menjaga agar beban tetap pada titik rendah agar laba yang dihasilkan bisa tinggi dan sesuai harapan.

Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan namun hal tersebut bukan berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain selain tujuan tersebut, masih banyak tujuan-tujuan para pembisnis yang ingin mereka raih dan tujuan antara satu dan yang lainnya bisa saja berbeda. Tujuan lain yang ingin dicapai oleh pelaku bisnis itu diantaranya
  • Ingin mencukupi berbagai kebutuhannya,
  • Untuk memakmurkan keluarga,
  • Ingin namanya dikenal banyak orang,
  • Karena ingin menjadi penerus usaha keluarga,
  • Ingin mencoba hal baru,
  • Ingin memanfaatkan waktu luang,
  • Ingin mempunyai usaha sendiri dan tidak bekerja pada orang lain,
  • Ingin mendapat simpati, dsb.

Meskipun tujuan-tujuan seperti diatas telah mereka capai, namun mereka akan terus memiliki keinginan-keinginan lain dan keinginan itu bisa saja menjadi bagian dari tujuan bisnis mereka. Karena bagaimanapun juga keinginan dan kebutuhan tiap orang akan terus bertambah dan tidak menutup kemungkinan jika keinginan yang mereka miliki akan mereka jadikan tujuan bisnis yang mereka ciptakan.

6.       Sumber Daya Bisnis
Sumber daya bisnis terdiri dari 4 macam, diantaranya adalah:
  1. Sumberdaya alam, meliputi sumberdaya apapun yang dapat digunakan dalam bentuk alamiahnya, misalnya tanah bagi bisnis agribisnis.
  2. Sumberdaya manusia, adalah manusia yg mampu melakukan pekerjaan bagi suatu bisnis, misalnya pekerja pabrik
  3. Modal, meliputi mesin, peralatan, dan fasilitas fisik lainnya, termasuk teknologi. Teknologi merupakan pengetahuan atau perlengkapan yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.
  4. Kewiraswastaan, melibatkan penciptaan ide-ide bisnis dan kemauan untuk menerima risiko. Orang yang mengatur, mengelola, dan menanggung risiko dari suatu bisnis disebut wiraswasta (entrepreneurship). Wiraswasta mencoba mengidentifikasi peluang bisnis, kemudian menginvestasikan dananya untuk menciptakan bisnis dengan harapan memperoleh laba yang memadai sebagai imbalan atas usahanya.

7.      Stakeholders
Stakeholders (pemangku kepentingan) adalah orang-orang yang memiliki kepentingan dalam suatu bisnis. Dalam hal ini, stakeholders terdiri dari beberapa pihak, yakni:
  1. Pemilik. Seorang wiraswasta yang menciptakan bisnis dapat juga dikatakan sebagai pemilik bisnis. Namun kepemilikan ini diperoleh ketika pemilik membutuhkan dana dan membolehkan orang lain untuk berinvestasi.
  2. Kreditor, adalah lembaga keuangan atau individu yang menyediakan pinjaman.
  3. Karyawan, adalah orang yang bekerja pada suatu bisnis.
  4. Pemasok, adalah individu (usaha) yang menyediakan bahan baku bagi perusahaan untuk menghasilkan produk
  5. Pelanggan, adalah orang-orang yang membeli atau menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

8.       Lingkungan Bisnis
Dalam kaitannya dengan ekonomi dan bisnis, lingkungan yang terdapat di dalam cangkupan bisnis terdiri dari:
  1. Lingkungan sosial, meliputi:
·         Ø Demografis atau karaktristik dari populasi berubah sejalan dengan waktu.
·         Ø Preferensi pelanggan, mencerminkan preferensi atau keinginan dari pelanggan.
2.      Lingkungan indusrti, mencerminkan kondisi industri dimana perusahaan berada.
  1. Lingkungan ekonomi, memiliki dampak kuat terhadap kinerja bisnis.
  2. Lingkungan Global, dapat mempengaruhi seluruh perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya keterpurukan ekonomi AS beberapa tahun silam yang menyebabkan bursa Indonesia ditutup untuk sementara waktu.

9.      Jenis-Jenis Keputusan Bisnis
Jenis-jenis keputusan bisnis dipengaruhi oleh:
  1. Jumlah karyawan
  2. Besarnya gaji
  3. Deskripsi pekerjaan
  4. Pelaporan karyawan
  5. Penggunaan ruang bisnis
  6. Denda
Kesimpulan:
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Motif bisnis adalah dorongan seseorang melakukan kegiatan atau usaha yang menyediakan  produk atau jasa yang diinginkan konsumen untuk mendapatkan profit (laba). Fungsi bisnis adalah untuk menciptakan nilai (kegunaan) suatu produk, yang semula kurang bernilai, setelah diubah atau diolah menjadi menjadi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat/konsumen. Tujuan bisnis tidak lebih dan tidak lain adalah memperoleh keuntungan karena semua orang yang berbisnis mulanya berawal dari fikiran-fikiran dan keinginan mereka untuk memperoleh keuntungan sehingga muncul inisiatif untuk menjalankan bisnis dari keinginan mereka tersebut. 


ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

·         TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Kesadaran perusahaan mengenai bagaimana keputusan bisnisnya dapat memengaruhi masyarakat.

·         ETIKA BISNIS
Yang dimaksud dengan etika bisnis adalah penerapan sebuah kode etik yang diterapkan dalam perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya. Pondasi yang kokoh serta nilai atau value yang cukup tinggi akan tercipta jika kode etik perusahaan dapat diterapkan dengan benar.

6 bentuk etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan
1.      Tanggung jawab sosial terhadap konsumen. Hal ini tidak hanya sebatas pada penyediaan produk barang atau jasa.
Pihak perusahaan juga harus memiliki tanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan hingga sampai pada konsumen harus memiliki nilai manfaat.
2.      Tanggung jawab sosial pada karyawan. Perusahaan bertanggung jawab dalam memberikan rasa aman kepada karyawannya, memperlakukan karyawan dengan layak dan tidak membeda-bedakan, serta memberikan kesempatan yang sama pada karyawan untuk mengembangkan diri.
3.      Tanggung jawab sosial kepada pihak pemberi dana (kreditor). Pada poin ini sebuah perusahaan harus mampu menyelesaikan kewajibannya dengan menyampaikan pada pihak kreditor ketika mengalami masalah keuangan.
4.      Tanggung jawab sosial kepada pemegang saham. Pemegan saham perusahaan berhak mendapatkan nilai atau value yang optimal.
Dalam hal ini pihak perusahaan harus mampu meyakinkan pemegang saham bahwa segala bentuk keputusan yang dilakukan adalah demi kesuksesan pemegang saham. Namun ada kalanya pihak pemegang saham juga bisa aktif pada struktur manajemen perusahaan jika mereka memegang nilai saham yang cukup besar untuk perusahaan tersebut.
5.      Tanggung jawab sosial kepada lingkungan. Berhubungan dengan persoalan kelestarian alam dan lingkungan, maka perusahaan harus dapat menghindari segala bentuk upaya yang bisa memicu kerusakan lingkungan.
Seperti meminimalisir limbah hasil industri, menekan tingkat pencemaran polusi, serta melakukan usaha pemanfaatan atau daur ulang produk bekas sehingga menjadi lebih bermanfaat.
6.      Tanggung jawab sosial kepada komunitas. Ini merupakan bentuk kontribusi sebuah perusahaan terhadap aktifitas masyarakat.Memberikan bantuan berupa fasilitas atau sarana untuk pendidikan maupun kesehatan dan membangun infrastruktur yang ditujukan untuk keperluan publik. Penerapan etika bisnis dan tanggung jawab sosial pada perusahaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan visi dan misinya. Melalui etika bisnis dan tanggung jawab sosial akan membentuk citra positif perusahaan di mata masyarakat yang lebih luas

CONTOH :
·         Sponsori acara masyarakat lokal di sekitar perusahaan
·         Memberikan sumbangan kepada masyarakat tidak mampu.
·         Menyumbangkan dana untuk tujuan pendidikan  

Ø  Manfaat etika bisnis untuk perusahaan
Pada prakteknya, etika bisnis akan dapat memberikan keuntungan kepada sebuah perusahaan untuk kesinambungan jangka panjangnya.
Berikut ini adalah manfaat yang bisa diperoleh jika sistem etika bisnis serta tanggung jawab sosial perusahaan dijalankan dengan tepat.
  • Mampu mengurangi biaya akibat di cegahnya kemungkinan terjadinya friksi,baik intern perusahaan maupun eksternal.
  • Akan meningkatkan motivasi untuk semua yang terlibat dengan perusahaan.
  • Dapat menjadi nilai unggul dalam menuju ketatnya persaingan.
Beberapa ranah etika dan tanggung jawab sosial yang dapat dijadikan landasan dalam melakuakan kegiatan secara etis dan bertanggung jawab agar mampu diterima di area bisnis nasional maupun multinasional harus patuh pada beberapa hal, sebagai berikut:
  • Produsen memberikan produk yang aman dan harga wajar, serta kemudahan konsumen mendapatkan informasi akurat terhadap produk yang dikonsumsi.
  • Perusahaan memiliki kewajiban dalam menyediakan pengambilan investasi dari investor yang menarik dengan memaksimumkan laba perusahaan.
  • Perusahaan bertanggungjawab terhadap karyawan mulai dari perencanaan, perekrutan, penggajian, orientasi, penempatan keselamatan kerja serta kesejahteraan.

Ø  Biaya-biaya Atas Tanggung Jawab Sosial

Kemungkinan biaya yang timbul sebagai akibat tanggung jawab sosial kepada : ·
1.      Pelanggan, adalah : Menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan, Melakukan survey untuk mengetahui kepuasan pelanggan,Gugatan hukum oleh pelanggan. ·
2.       Karyawan, adalah : Menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan, Melakukan survey untuk mengetahui kepuasan karyawan, Gugatan hukum oleh karyawan karena diskriminasi atau tuduhan tanpa bukti. ·
3.      Pemegang Saham, adalah : Mengumumkan Informasi Keuangan secara periodik, Gugatan hukum atas tuduhan bahwa manajer perusahaan tidak memenuhi tanggung jawabnya kepada para pemegang saham. ·
4.      Lingkungan, adalah: Memenuhi regulasi pemerintah akan lingkungan, Memenuhi janji akan petunjuk lingkungan yang dibuat perusahaan. ·
Komunitas, adalah: Sponsor aktivitas yang akan diberikan oleh masyarakat.

Wednesday, July 4, 2018

E-Book Bagaimana Menyentuh Hati: Ath-Thariq ila Al-Quluub


Buku Bagaimana Menyentuh Hati ini, terbit pada saat Mesir tengah diguncang oleh aksi keganasan dan tindakan kekerasan dan beberapa kelompok ekstrem. Pada judul buku ini terdapat suatu kandungan maksud untuk membersihkan berbagai sikap keras dan tindakan kurang bijak dengan menunjukkan jalan-jalan menuju hati. Allah swt, berfirman:

"Maka disebabkan rahmat dan Allah-lab kamu berlaku lemah lembut terbadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berbati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu." (Al-Imran: 159)

"Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesunggubnya dia telab melampaui batas, maka berbicaralab kalian berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut" (Thaha: 43-44)

"Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan dia ada permusuhan seolah-olah telab menjadi teman yang sangat setia." (Fushilat: 34)

Rasul bersabda, "Seorang wanita masuk neraka gara-gara seekor kucing yang dikurungnya tanpa diberi ma-kan dan minum, dan ia memnggalkannya dengan tidak memberi makan meski dan serangga tanah."

"Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buab hati dalam rongganya." (Al-Ahzab: 4)

Kerana itu, tidak mungkin pemilik hati yang sarat cinta dan keimanan, pada saat yang sama ia adalah se-orang yang berhati gersang, kasar, serta menyimpan rasa dengki dan kebencian kepada pihak lain. 

Bismillakirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada seutama-utama Rasul: Muhammad saw. Amma ba'du. Ibadah, menurut sebahagian besar kalangan kaum muslimin, berlalu hanya sebatas bentuk penampilan lahiriah saja, tanpa ruh. Seorang muslim dengan asyiknya menunaikan ibadah tanpa peduli bahwa Islam adalah juga agama "misidan dakwah". Kerana itu melemahlah peranan sosial dan dakwahnya. la tidak mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat untuk mengubah dan mencelupnya dengan warna Islam, secara teoritis maupun praktis, baik dalam tataran emosi, syiar, dan syariatnya sekaligus.

Bila risalah Islam ditujukan bagi seluruh umat manu-sia di muka bumi, maka sangatlah mendesak bagi masyarakat untuk dapat melahirkan para da'i yang memiliki kapasitas memadai dalam bidang ilmu, kecakapan, dan keteladanan. Seorang da'i yang mampu memahami rahsia jiwa seseorang, mampu menghiasi diri dengan watak sabar dan lapang dada.

"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku." (Thaha:25)

Mereka harus juga memiliki firasat yang tajam dan argumentasi yang kuat. Allah swt. berfirman,

"Katakanlab, 'Inilab jalan (agamajku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada Allah ilengan hujah yang nyata. Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orangyang musyrik.'" (Yusuf: 108)

Rasulullah saw. bersabda,
"Waspadalah kalian terhadap firasat seorang mukmin, kerana ia melihat dengan cahaya Allah."

Para da'i itu juga harus memiliki kemampuan untuk membangkitkan "indra ketuhanan" demi menarik sim-pati hati, menyatukan jiwa, dan berinteraksi dengan gerakan dakwah beserta medannya yang membentang luas. Ini semua dapat terwujud dengan ajakan dan seruan yang baik, cara yang baik, metode dialogis, dan argumen-tasi yang lebih baik, serta keteladanan yang "tanpa cela". Demikian itu kerana dalam tradisi yang kita kenal "kesu-cian suatu tujuan menuntut kesucian cara dalam mereali- sasikannya". Sebelum tujuan tercapai, sarana harus sudah ditentukan, tidak ada tawar- menawar dalam hal ini.

Semenjak diterbitkannya buku Ath-Thariq ilal Quluub edisi pertama (edisi terjemahan Era Intermedia "Dakwah dan Hati", edt.) pada tahun 1986, muncul fenomena yang menunjukkan maraknya kesadaran Islam, kasih sayang, dan ikatan hati di kalangan para pemuda Islam. Fenomena ini kemudian merebak dan meluas pada kehidupan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia Islam, yangmembangkitkan perasaan di dada mereka untuk bertemu, bersatu, dan berbuat sesuatu secara nyata dengan landasan Al-Qur'an dan Sunah Nabi, dipilari oleh kecerdikan, kesadaran penuh, kewaspadaan, kesabaran, kesetiaan, hasrat menggelora yang tidak tergoyahkan oleli berbagai ujian, dan tidak mudah terseret oleh ambisi nafsu dan dinamika zaman.

Yang dapat membantu kita untuk ltu adalah "taqwa kepada Allah", baik ketika sendiri mahupun di tengah keramaian, juga "yakin akan janji Allah", yang tiada keraguan di dalamnya. 

"Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalayn ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah~Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku."(An- Nur:; 55)

Di samping itu, kita harus membekali diri dengan ikatan kasih sayang yang mendalam untuk meneguhkan hati dan mengokohkan pijakan bersama Kitabullah dan syariat Allah yang jelas. Untuk kefakiran kukenakan pakaian kebesaran Untuk kesabaran kupilin tali yang panjang Aku bersabar kerana tekad, bukan kerelaan Dan kubangun dakwahku, generasi demi generasi Allah swt. berfirman,
"Wahai orang-orang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertaqwalah kalian kepada Allah supaya kalian beruntung." (Ali Imran: 200)

Friday, June 29, 2018

Pengertian Koperasi dan Ciri-Ciri Khusus Koperasi (Koperasi dan Sistem Kemitraan meeting 1)


PENGERTIAN KOPERASI DAN CIRI-CIRI KHUSUS KOPERASI

1. PENGERTIAN DAN DEFENISI KOPERASI
Banyak sekali buku-buku dan ahli yang menulis dan membahas tentang koperasi, baik di Indonesia apalagi diluar negeri. Setiap ahli memberikan defenisi dan pengertian tentang Koperasi sesuai dengan pandangan mereka masing-masing dan kondisi yang terjadi saat mereka menulis. Berbagai pengertian koperasi adalah.

DR.Fay
A Cooperative society is an association for the purpose of joint trading. Originating among the weak and conducted always in a unselfish spirit on such terms that all who are prepared to assume the duties of membership share its reward in proportion to the degree in which they make use of their association.

Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan di usahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibanya sebagai anggota dan mendapatkan imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap koperasi

Marvin. A. Schaars
A  cooperatives is a business voluntary owned and contolled by its member patrons, and operated for them and by them on a non profit or cost basis.

Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelangganya dan di operasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau atas dasar biaya.

Paul Hubert Casselman                  
Cooperation is an economis system with social content
Koperasi adalah suatu system ekonomi yang mengandung unsur sosial

International Labour Organization (ILO) 
Cooperative is an association of person, usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic and through the formation of democratically controlled business organization, making equitable contribution of the capital required and accepting of fair share of the risk and benefits of the undertaking

H.E. Erdman
Koperasi adalah usaha bersama, merupakan badan hukum, anggota adalah pemilik dan yang menggunakan jasanya dan mengembalikan semua penerimaan diatas biayanya kepada anggota sesuai dengan transaksi yang mereka jalankan dengan koperasi

Frank Robotka
Koperasi adalah suatu bentuk badan usaha, yang anggotanya merupakan langgananya. Koperasi di organisasikan dan dimiliki oleh anggotanya yang bekerja untuk kemanfaatan mereka sendiri, praktek usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip Rochdale.

Dr. Mohammad Hatta
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Koperasi merupakan tumpuan harapan bagi mereka yang lemah ekonominya, berdasarkan menolong diri sendiri dan menolong diantara meraka yang menyebabkan timbulnya rasa percaya pada diri sendiri.

International Cooperative Alliance (ICA)
Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, social dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis

Margono Djojohadikusumo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya

UU No.12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.




2. CIRI-CIRI KHUSUS KOPERASI

Dari berbagai defenisis yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut, maka dapat dilihat adanya kesamaan ciri-ciri dari koperasi antara lain

1.Kumpulan orang – orang
Dalam koperasi yang diutamakan bukanlah modal atau uang, tetapi orang-orang sebagai anggota dan masing-masing anggota mempunyai hak suara yang sama. Berbeda denga usaha lain seperti PT,  dimana besar kecilnya modal atau saham seseoranglah yang menentukan besarnya hak suara.

2.Persamaan Derajat
Dalam keanggotaan koperasi tidak membedakan pria dan wanita, pesuruh atau kepala bagian atau Direktur. Meraka masing-masing mempunyai hak suara yang sama, yaitu setiap anggota satu hak suara.

3.Tidak Memandang Haluan Agama dan Politik
Koperasi tidak boleh berpihak atau dibawa kepada salah satu haluan agama atau politik. Koperasi harus netral terhadap semua agama atau partai politik.

4.Sukarela
Seseorang yang menjadi anggota koperasi haruslah atas dasar sukarela, tidak boleh karena bujukan, ajakan apalagi ikut-ikutan dan paksaan.  Seseorang bebas untuk masuk atau keluar dari koperasi

5.Sekedar Memenuhi Kebutuhan
Usaha yang dijalankan Koperasi tidak boleh hanya bermotif keuntungan, melainkan usaha yang bermanfaat atau dibutuhkan anggota.

6.Tanggungan Bersama

Koperasi harus dapat menanamkan rasa tanggung jawab semua anggota terhadap kewajiban mereka sehari-hari, kewajiban mereka dikemudian hari, misalnya bila koperasi suatu saat merugi atau dibubarkan.

Sisa Hasil Usaha Koperasi - Koperasi dan Sistem Kemitraan

SISA HASIL USAHA KOPERASI (SHU)
1. Pengertian
Dari sisi Ekonomi Manajerial, Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (Total Revenue) dikurangi dengan seluruh biaya (Total Cost) dalam satu tahun buku.
Menurut UU.No. 25 tahun 1992, SHU koperasi adalah
- SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan
- SHU setelah dikurangi Dana Cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
- Besarnya pemupukan modal Dana Cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota
Penetapan besarnya pembagian kepada SHU anggota dan jenis serta jumlahnya untuk keperluan lain, ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART koperasi.

2. Informasi Yang Diperlukan Untuk Pembagian SHU
Dalam rangka menetapkan berapa pembagian SHU untuk masing-masing anggota, maka terlebih dulu harus diketahui iformasi atau data-data berikut :
- SHU total koperasi pada satu tahun buku
- Bagian (prosentase) SHU untuk seluruh anggota yang disepakati Rapat Anggota
- Total Simpanan seluruh anggota
- Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang berasal dari anggota
- Jumlah Simpanan per anggota
- Omzet atau Volume usaha per anggota
- Bagian (prosentase) SHU untuk simpanan anggota
- Bagian (prosentase) SHU untuk transaksi anggota
SHU Total koperasi ; adalah sisa hasil usaha yang terdapat pada Neraca atau laopran Laba Rugi setelah pajak. Informasi ini diperoleh dari Neraca atau laporan Laba Rugi
Transaksi Anggota ; adalah kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa), antara anggota dengan koperasi. Informasi ini diperoleh dari pembukuan (buku penjualan dan pembelian koperasi) atau buku transaksi usaha anggota
Partisipasi Modal ; adalah kontribusi anggota dalam memberi modal pada koperasinya, yaitu dalam bentuk Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan Sukarela. Informasi ini diperoleh dari buku simpanan anggota
Omzet atau Volume Usaha ; adalah Total Nilai Penjualan atau penerimaan dari barang dan jasa  satu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan
Bagian (prosentase) SHU untuk simpanan anggota ; adalah SHU yang diambil dari SHU bagian anggota yang ditujukan untuk jasa modal anggota.
Bagian (prosentase) SHU untuk transaksi usaha anggota ; adalah SHU yang diambil dari SHU bagian anggota yang ditujukan untuk jasa transaksi anggota yang disepakati Rapat Anggota.

3. Pembagian SHU
Acuan dasar untuk membagi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Untuk koperasi di Indonesia, dasar hukumnya adalah pasal 5 ayat 1 UU. No.25 tahun 1992 yang menyatakan bahwa ; Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan dari azas kekeluargaan dan keadilan.
Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan anggota sendiri, yaitu :

a. SHU Atas Jasa Modal
Pembagian SHU atas jasa modal mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpananya) tetap diterima dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.

b. SHU Atas Jasa Usaha
SHU ini mencerminkan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai (pelanggan). Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada AD/ART yang meliputi :
- Untuk Cadangan koperasi
- Untuk Jasa anggota
- Honor pengurus
- Gaji karyawan
- Dana untuk pendidikan
- Dana sosial
- Dana pembangunan lingkungan

Tentunya tidak semua komponen diatas  harus diadopsi koperasi dalam pembagian SHU-nya. Hal ini tergantung pada putusan anggota yang disepakati dalam Rapat Anggota.
Untuk mempermudah rumus pembagian SHU koperasi, berikut disajikan contoh pembagian SHU suatu koperasi sebagai berikut :

Menurut AD/ART koperasi BERKAH, SHU dibagi sebagai berikut :
- Cadangan 40 %
- Jasa Anggota 40 %
- Honor Pengurus 5 %
- Gaji Karyawan 5 %
- Dana Pendidikan 5 %
- Dana Sosial 5 %
SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :
SHU= JU + JM
Dimana ; SHU = SHU untuk anggota koperasi Berkah
    JU   = SHU yang diperuntukan bagi Jasa Usaha Anggota koperasi Berkah
    JM  = SHU yang diperuntukan bagi jasa modal anggota koperasi Berkah
Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut
SHUPa = Va__   X  JU   +Sa__   X  JM
   VUK       TMS

Dimana ; SHUPa = Sisa Hasil Usaha per anggota
    JU    = Jasa Usaha Anggota
    JM   = Jasa Modal Anggota
     Va   = Volume usaha anggota a (total transaksi anggota  a dengan koperasi)
   VUK  = total volume usaha koperasi (total transaksi koperasi)
     Sa    = Jumlah simpanan anggota a
   TMS  = Total Simpanan seluruh anggota koperasi
Bila SHU bagian anggota menurut AD/ART koperasi Berkah adalah 40 % dari Total SHU, dan Rapat Anggota memutuskan bahwa SHU bagian anggota tersebut dibagi secara proporsional menurut Jasa Modal dan Jasa Usaha. Jika ditetapkan pembagian Jasa Usaha Anggota 70 %, dan Jasa Modal Anggota 30 % , maka ada dua cara menghitung prosentase JU  dan  JM yaitu ;

Pertama, lansung dihitung dari Total SHU koperasi, sehingga
JU   = 70 %  X  40 % total SHU koperasi setelah pajak
                 = 28 % dari total SHU koperasi
JM   = 30 %  X  40 % total SHU koperasi setelah pajak
                   = 12 % dari total SHU koperasi 
Kedua, SHU bagian anggota (40 %) dijadikan menjadi 100 % , sehingga dalam hal ini diperoleh terlebih dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai dengan prosentase yang ditetapkan.     
4. Prinsip-Prinsip Pembagian SHU Koperasi
Seperti diketahui bahwa anggota koperasi berfungsi secara ganda, yaitu sebagai pemilik (investor) dan sekaligus sebagai pelanggan (customer). Sebagai pemilik, seorang anggota berkewajiban melakukan investasi, atas investasinya anggota berhak menerima hasil investasinya. Disisi lain sebagai pelanggan, anggota berkewajiban berpartisipasi dalam setiap transaksi bisnis di koperasinya, sehubungan dengan itu anggota berhak pula menerima sebagian keuntungan yang diperoleh koperasinya.
Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut :

a. SHU Yang Dibagikan Adalah Yang Bersumber Dari Anggota
Pada hakekatnya SHU yang dibagikan kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota sendiri, sedangkan SHU yang bukan berasal dari hasil transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak dibagikan kepada anggota, melainkan dijadikan sebagai Cadangan Koperasi. Bila SHU yang berasal dari non-anggota cukup besar, maka Rapat Anggota dapat menetapkan untuk dibagikan kepada anggota secara merata sepanjang tidak mengganggu likuiditas koperasi. Karena itu seharusnya koperasi memiliki catatan  transaksi dengan anggota dan non-anggota serta memisahkan SHU yang berasal dari anggota dan dari non-anggota.

b. SHU Anggota Adalah Dari Jasa Modal dan Transaksi Usaha Yang Dilakukan Dengan Koperasi
SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang di investasikanya dan dari hasil transaksi yang dilakukanya dengan koperasi. Karena itu perlu ditetapkan Proporsi SHU untuk Jasa Modal dan Jasa Transaksi Usaha yang dibagi kepada anggota. Dari SHU bagian anggota harus ditetapkan berapa prosentase untuk jasa modal dan untuk jasa usaha.

c. Pembagian SHU Pada Anggota Dilakukan Secara Transparan
Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi pada anggota harus di umumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung berapa partisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan proses pendidikan bagi anggota dalam membangun kebersamaan dalam badan usaha dan juga mendidik demokrasi.

d. SHU Anggota Dibayar Secara Tunai
SHU per anggota haruslah dibayarkan secara tunai, guna membuktikan kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya bahwa koperasi adalah badan usaha yang sehat.



5. Contoh Pembagian SHU Per Anggota
Untuk memahami penerapan rumus dan prinsip-prinsip pembagian SHU seperti diuraikan diatas, maka berikut ini diberikan contoh pembagian SHU Koperasi Berkah. Tahun 2011 (Rp.000)

Penjualan/Penerimaan Jasa Rp 850.077
Pendapatan Lain-lain       110.717 +
Total Pendapatan       960.794
Harga Pokok Penjualan      (300.906) –
Pendapatan Operasional       659.888
Biaya Operasional 310.539
Biaya Administrasi dan umum   35.349  +       345.888 -
SHU sebelum Pajak       314.000
Pajak Penghasilan         34.000  -
SHU Setelah Pajak       280.000

Sumber SHU :
- Dari Transaksi Anggota 200.000
- Transaksi dengan non-anggota   80.000

Pembagian SHU menurut AD/ART koperasi Berkah
- Dana Cadangan 40 % X 200.000 = 80.000
- Untuk Jasa anggota 40 % X 200.000 = 80.000
- Honor Pengurus   5 % X 200.000 = 10.000
- Gaji  Karyawan   5 % X 200.000 = 10.000
- Dana untuk pendidikan   5 % X 200.000 = 10.000
- Dana Sosial   5 % X 200.000 = 10.000

Rapat Anggota memutuskan bahwa SHU untuk anggota dibagi sebagai berikut
- Jasa modal 30 % X 80.000 = 24.000
- Jasa Usaha 70 % X 80.000 = 56.000

Jumlah Anggota, Simpanan dan Volume Usaha koperasi adalah
- Jumlah anggota : 142 orang
- Total simpanan anggota Rp 345.420.000
- Total Transaksi usaha Rp 2.340.062.000



Kompilasi Data Simpanan, Transaksi Usaha dan SHU per anggota (Rp.000) adalah sbb :
No.Anggt Nama
Anggota Jumlah
Simpanan Transaksi
Usaha S H U
Modal S H U
Trans.Anggt Jml. SHU
Per.anggt
1 Adi        800      5.500   55,58      131,62   187,20
2 Budi     1.500      4.800 104,22      114,87   219.09
3 Coki     2.900             0 201,49              0   201,49
4 Dedi         500       8.400   34,74      201,02   235,76
5 Edo     1.000       4.000   69,48        95,72   165,20
6 Farid     1.200      10.000   83,38       239,31   322,69
7 s/d 142 Dst       Dst          Dst    dst           dst      Dst
Jumlah  345.420 2.340.062  24.000      56.000   80.000

SHU Per Anggota = SHU jasa anggota + SHU jasa modal
SHU transaksi Adi =  Vadi X JUA =        5.500  X 56.000 = 131,62
VUK  2.340.062

SHU modal Adi = S Adi  X JMA =             800  X 24.000 = 55,58
      TMS     345.420

Total SHU Adi  =  131,62 + 55,58  = 187.200

SHU untuk Budi = SHU simp.Budi + SHU transaksi Budi
SHU Jasa modal Budi =        1.500  X 24.000 =104,22
         345.420

SHU Jasa usaha Budi = 4.800      X 56.000 = 114,87
        2.340.062

Total SHU Budi = 104,22 + 114,87 = 219.09