Monday, January 29, 2018

Hukum Memanjangkan Jenggot dan Mencukurnya

Foto: spenasametromgl

Sebagai kaum Adam dan umat nabi Muhammad sudah seharusnya kita meniru perilaku dan kebiasaan Rasulullah. Salahsatunya memanjangkan jenggot. Banyak hadis yang menerangkan seputar jenggot ini.

Muhammad bin Minhal menceritakan kepada kami; Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami; Umar bin Muhammad bin Zaid menceritakan kepada  kami, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Rasullulah SAW, beliau bersabda;

"Bedakanlah diri kamu dari orang-orang musyrik, biarkanlah jenggot dan rapikan kumis"

Seorang muslim kita harus membedakan diri kita dari orang-orang kafir, salahsatunya dengan memanjangkan jenggot dan merapikan kumis. Apabila Ibnu Umar melaksanakan ibadah haji atau umroh, beliau mengengam jengotnya dan yang berlebih dari gengaman ia potong.

Banyak kaum muslimin bertanya-tanya atau tidak tahu hukum membiarkan jenggot ini, apakah hukumnya wajib atau hanya bersifat anjuran (an-Nadab)?

Ulama Mazhab Syafi'i berpendapat bahwa makna dari perintah di atas hanya bersifat anjuran, bukan wajib, oleh sebap itu mencukur hanya dikatakan makruh. berikut ini beberapa teks dari kitab-kitab kalangan mazhab Syafi'i:

"Makruh Hukumnya mencabut jenggot pada awal tumbuhnya untuk orang yang baru tumbuh jenggot dan untuk penampilan yang bagus"152 Syekh Zakariya al-Ansahari, Asna al-Mathalib, jus VII, hal. 58.

Komentar Imam ar-Ramly terhadap teks ini:
"Ucapan Syekh Zakariya al-Ansari, "Makruh mencabut jenggot" dan seterusnya. Demikian juga halnya dengan mencukur jenggot. Adapun pendapat al-Halimi dalam kitab al-Minhaj yang mengatakan bahwa tidak halal bagi seseorang mencukur jenggot dan dua alis, pendapat ini adalah pendapat yang dha'if"153 Imam ar-Ramly, Hasyisah Asna al-Mathalib, jus VII, hal. 58.

(Haram mencukur jenggot), pendapat yang kuat menurut Imam al- Ghazali, Syaikhul Islam, Ibnu hajar dalam at-Tuhfah, ar-Ramly, al-Khatib dan lainya: makruh"154

Oleh sebap itu menurut kami pada zaman ini karna tradisi sudah berubah. Mencukur jengot itu hukumnya makruh. Memelihara jenggot hukumnya sunnat, mendapat pahala bagi yang menjaganya, dengan tetap memperhatikan tampilan yang bagus, menjaganya sesuai dengan wajah dan tampilan seorang muslim.Wallahu Ta'ala A'la wa A'lam159.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
Ajaran yang dibawa oleh Rasulullah maka kerjakanlah, apa-apa yang dilarang oleh Rasulullah maka tinggalkanlah” (QS. Al Hasyr: 7).

Semoga dengan keterangan di atas semua umat muslim bisa lebih maksimal melaksanakan sunnah-sunnah  Baginda Rasulullah dan meningalkan larangan-larangan yang dibenci oleh Allah dan Rasulnya. Sehinga menambah ketakwaan dan kecintaan Allah dan Rasulullah kepada kita semua.
Semoga dengan tulisan ini penulis dilimpahi rahmat ilmu yang berkah dan bermanfaat dan dikarunia kecerdasan akal dan fikiran aamiin. 


Sumber: 37 masalah populer/ karya: H. Abdul Somad, Lc.,MA
 

Sunday, January 28, 2018

Pernikahan Muhammad dengan khadijah




Ketika kakek Muhammad SAW yaitu Abdul Mutthalib meninggal dunia, lalu beliau diasuh oleh pamanya yaitu Abu Thalib. Abu Thalib mengasuh Muhammad penuh kasih sayang seperti anaknya sediri bahkan ada yang mengatakan Muhammad sendiri lebih dicintainya daripada anak-anaknya sendiri.

Abu Thalib tidaklah tergolong orang kaya, dia bekerja hanya sebagai pedagang biasa yang sering membawa daganganya ke negeri Syam. Ketika umur muhammad 12 tahun Abu Thalib merasa Muhammad sudah cukup umur untuk diajak berdagang ke negri Syam, tetapi Abu Thalib ragu-ragu untuk membawa Muhammad untuk berdagang karna perjalanan yang sangat jauh dan penuh padang pasir. Sampai akhirnya Muhammad sendiri yang menyatakan ingin ikut berdagang ke Syam dengan pamanya. Barulah Abu Thalib merasa yakin bahwa Muhammad sudah sangup berjalan jauh.

Maka pergilah mereka dengan kafilah dagang ke syam. Ketika sampai di perbatasan Syam sekitar Bushara, mereka singah di rumah seorang pendeta Nasrani, Bahira. Pendeta ini dikenal saleh karna rajin menekuni kitapnya dan belajar kepada ahli ibadah lain.

Begitu melihat Muhammad bersama Abu Thalib, Bahira langsung mengenali ciri-ciri kenabian pada Muhammad karna semu tertulis dalam Turat dan Injil. Bahira tersebut langsung memberitau Abu Thalib, "Wahai saudaraku, seunguhnya anakmu ini adalah pilihan Allah, calon pemimpin umat manusia di muka bumi ini. Maka jagalah ia baik-baik. Bawalah ia kembali ke Mekah. Aku khawatir ia digangu oleh orang-orang Yahudi di negeri Syam. Bahkan, jika sekiranya  kaum Yahudi itu mengetahui bahwa iya adalah calon Rasul Allah, maka tentulah mereka akan membunhnya."

Karna itu Abu Thalib membatalkan  pergi ke Syam dan mengajak Muhammad kembali ke Mekah, Abu Thalib melakukan itu karna ia mempercayai Bahira kana di sangat soleh.

Pada usianya yang hampir 25 tahun, Abu Thalib merasa Muhammad  sudah cukup dewasa. Baik untuk berjalan jauh maupun untuk melindungi dirinya sendiri. Waktu itu Abu Thalib mendengar bahwa Siti Khadijah, seorang saudagar yang sangat kaya raya sedang merencanakan khafilah dagang besar untuk pergi ke Syam.

Maka  dipangilah Muhammad oleh Abu Thalib, "Wahai anakku, sesunguhnya kita bukanlah keluarga yang berkecukupan. Bahkan, akhir-akhir ini kita semakin tertekan. Aku dengar, Khadijah mengupah dua ekor anak unta. Tetapi aku tidak setuju kalau hanya sebesar itu. Setujukak kamu kalau aku membicarakan ini dengan dia?". Muhammad menyetujui usul pamanya ini.

Berankatlah pamannya kepada Khadijah. Diusulkan kepada Khadijah agar Muhammad dibayar 4 ekor anak unta. Khadijah sendiri sudah lama mendengar tentang kepribadian Muhammad yang berbeda dengan orang lainya, sehinga dia menyetujui usulan itu.

Akhirnya, berangkatlah Muhammad bersama Maisarah, budak Siti Khadijah. Muhammad sendiri mempunyai bakat yang sangat luar biasa dalam berdagang karna dia memperoleh keuntungan yang sangat besar yang belum pernah dicapai oleh pedagang lain sebelumnya. Hal ini membuat Maisarah terpukau  dengan kemampuan Muhammad ini. Dan pulang darai perjalanan Muhammad membelikan Khadijah barang-barang yang disukainya.

ketika sampai kembali di Mekah dan bertemu Khadijah, Muhammad bercerita pengalamanya dan bagaimana cara memperoleh keuntungan. Khadijah begitu mengagumi Muhammad ditambah lagi Maisarah yang menceritakan Muhammad yang begitu sopan, jujur, memperlakukan pelangan dengan baik dan pintar. Dengan cepat kekagumanpun berubah menjadi cinta.

Tetapi harus bagaimana? Khadijah sendiri usianya 40 tahun juga seorang janda. Sementara itu Muhammad pemuda yang masih berusia 25 tahun. Apakah Muhammad mau?

Ketertarikan Siti Khadijah kepada Muhammad pernah dia sampaikan kepada seorang yang sangat dia percayai (beberapa sumber mengatakan yaitu Nufaisa bin Mun-ya), sampai akhirnya orang itu menanyaka kepada mehammad dengan cara yang halus.

"Kenpa kamu tidak menikah?" tanyanya.
"Aku tidak punya apa-apa sebagai persiapan perkawinan," jawab Muhammad.
"Kalau itu disediakan dan yang melamarmu itu cantik, berharta, terhormat dan memenuhi syarat apaka akan kau terima?"
"Siapa itu?" tanya Muhammad.
"Siti Khadijah," jawab orang itu.
"Tapi bagaimana?" tanya Muhammad karena ternyata muhammad sendiri merasakan hal yang sama kepada Khadijah, tetapi tidak pernah mengatakan karena mengingat bagai mana banyak bangsawan Quraisy yang kaya, ternama dan terhormat melamar Khadijah, tetapi selalu di tolak. Apa arti Muhammad ketika itu dibanding para bangsawan itu?

Orang itu menyerahkan keputusannya itu kepadanya dan Muhammad pun setuju.
Singkatnya, segala sesuatunya kemudian diatur untuk kelancaran pernikahan. Jadi , bisa dibilang Khadijahlah yang melamar Muhammad dan menyiapkan segala sesuatu kebutuhan pernikahan mereka.

Segala sesuatu berjalan lancar samapai ke hari pernikahan mereka dengan acara yang sederhana. untuk walinya sendiri, Khadijah diwakili oleh pamanya, Umar bin Asad karena ayah Khadijah (Khuailid) sudah meningal sebelum perang Fijar.

Disinilah hidup baru Muhammad dengan Khadijah dimulai.

Pernikahan antara Muhammad dan Khadijah melahirkan empat anak putri dan dua orang putra, masing-masing Zinab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fatimah, Qasim dan Abdullah. Tetapi atas kehendak Allah SWT, kedua anak laki-laki beliau wafat saat masih kanak-kanak


Sumber: The Greatest Stories of Muhammad/ Karya: Muhammad Khalid/ penerbit: Ide Segar Media