Friday, June 29, 2018

Sejarah Lahirnya Gerakan Koperasi ( Koperasi dan Sistem Kemitraan meeting 2)


SEJARAH LAHIRNYA GERAKAN KOPERASI

Gerakan Koperasi tidak lahir dengan sendirinya.  Koperasi merupakan suatu gerakan perjuangan ekonomi bagi kelompok masyarakat tertentu untuk menghadapi lawan atau untuk mencapai tujuan tertentu. Berbagai kondisi dan kejadian yang terjadi dibeberapa Negara merupakan latar belakang lahirnya gerakan koperasi.
Topik ini mencoba menguraikan bagaimana latar belakang historis lahirnya gerakan koperasi dibeberapa Negara.

1.     DI INGGRIS
Inggris dianggap sebagai salah satu Negara pelopor lahirnya perekonomian yang modern, yang ditandai dengan lahirnya Revolusi Industri pada abad ke 18. Sebelum revolusi industri tersebut diawali terlebih dahulu oleh revolusi Agraria.
Pada satu sisi Revolusi industri telah menyebabkan perkembangan ekonomi dan produksi yang spektakuler pada saat itu, sehingga banyak yang memujanya. Industri dan fabrik-fakbrik bermunculan sehingga kegiatan ekonomi makin pesat yang pada giliranya telah mendorong dan mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Tetapi revolusi industri dengan system kapitalisnya cendrung hanya menguntungkan para kapitalis yang memiliki modal besar.
Pada sisi lain revolusi industri dengan system kapitalisnya saat itu dianggap sebagai malapetaka bagi kaum petani dan buruh, atau masyarakat golongan bawah. Berbagai dampak negatif revolusi industri dan kapitalisnya bagi masyarakat golongan bawah khususnya petani dan kaum buruh adalah:
- Perbedaan lapisan antara pengusaha pabrik yang kaya dengan buruh pabrik yang miskin makin
  lama bertambah besar,  kebencian  kelas  bawah  seringkali  menimbulkan  pemberontakan –
  pemberontakan yang mengakibatkan pertumpahan darah.
- Pekerjaan para buruh menjadi bertambah berat dan menjemukan
- Penggunaan mesin-mesin semakin mengurangi kebutuhan akan buruh. Pekerjaan dengan mesin
   mesin mudah dilakukan oleh anak-anak dan wanita, sehingga menimbulkan pengangguran dan
   turunya upah buruh.
- Harga mesin yang sangat mahal, hanya para kapitalis yang kaya saja yang dapat membelinya,
   telah mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan besar.
- Revolusi industri tersebut merupakan waktu yang gelap bagi kaum buruh, kondisi kerja sangat
  buruk   dan penuh keonaran sehingga menimbulkan pemandangan yang suram dan mengerikan.

Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan revolusi industri diatas pada sisi lain memberikan hikmah yang telah melahirkan inspirasi bagai timbulnya gerakan koperasi di Inggris, yang dicetuskan oleh Robert Owen (1830) dan Charles Howarth.
Walaupun Owen gagal mengembangkan cita-cita Village of Cooperation dan juga labour nates, tetapi ia telah berhasil menciptakan iklim kerja sama sebagai pengganti iklim persaingan yang mendominasi saat itu. Owen dianggap sebagai pelopor lahirnya gerakan koperasi di Inggris karena koperasi pertama yang lahir di Inggris yaitu di kota Rochdale yang dipimpin oleh Charles Howarth di ilhami oleh pemikiran Robert Owen.
Pata tahun 1844 dikota Rochdale didirikanlah koperasi sebagai cara yang diyakini dapat memberikan keuntungan kepada anggota-anggota serta perbaikan keadaan sosial, dengan cara mengumpulkan dana yang cukup untuk modal dari anggota-anggotanya masing-masing 1 Pounsterling. Usaha-usaha yang dijalankanya antara lain :  
-          Mendirikan toko yang menjual makanan, minuman, pakaian dan sebagainya untuk anggota-
        anggotanya.
-          Membangun atau membeli rumah - rumah untuk anggotanya, dimana meraka dapat saling
       membantu dalam rangka usaha memperbaiki kehidupannya.
-          Mendirikan pabrik untuk bisa menampung pekerja yang menganggur atau buruh yang menderita
        akibat gajinya diturunkan berulang kali.
  -     Membeli tanah untuk anggotanya yang ingin bercocok tanam atau bertani.
  -     Membangun suatu masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan sendiri, atau membantu
        masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan sendiri.

2.     DI PERANCIS
Jika di Inggris inspirasi gerakan koperasi lahir akibat Revolusi Industri, maka di Perancis inspirasi gerakan koperasi lahir sebagai akibat Revolusi Sosial, yang dikenal dengan Revoluasi Perancis pada akhir abad ke 18. Kaum penguasa yang dan para bangsawan atau dikenal dengan klas Borjuis begitu dominan dalam segala hal. Masyarakat klas bawah yang jumlahnya lebih banyak justru tidak berdaya. Mereka diperlakukan semena-mena oleh kaum Borjuis tersebut, hampir semua asset ekonomi dikuasai oleh mereka, sehingga masyarakat klas bawah tidak bisa meningkatkan taraf hidup dan sosialnya. Penindasan yang terjadi selama bertahun-tahun tersebut akhirnya menimbulkan Revolusi sosial atau pemberontakan dari masyarakat klas bawah tersebut. Melihat penderitaan yang dialami masyarakat klas bawa tersebut melahirkan tokoh-tokoh seperti Saint Simon, Charles Fourir, Louis Blanc dan lain-lain, yang memberikan inspirasi bagi timbulnya gerakan koperasi produksi di Perancis.  Walaupun secara lansung mereka tidak dapat dikatakan sebagai pendiri perkumpulan koperasi, tetapi pemikiran-pemikiran mereka telah memberikan inspirasi bagi pertumbuhan koperasi-koperasi produksi di Perancis.

3.     DI JERMAN
Faktor yang mendorong lahirnya gerakan koperasi di Jerman bukanlah akibat Revolusi Industri seperti di Inggris atau akibat Revoluasi Sosial seperti di Perancis, melainkan akibat kemiskinan yang diderita para petani di desa-desa, dan kemiskinan yang diderita kaum buruh, pengrajin dan pedagang kecil di kota-kota.
Wilhelm Friederick Raffeisen (1818 – 1888) yang pada waktu itu menjadi walikota Wyerburch, berusaha meringankan penderitaan petani di desa-desa dengan mendirikan koperasi kredit bagi para petani yang kemudian dikenal dengan Raffeisen Bank. Raffeisen yakin bahwa hutang-hutang petani dengan tingkat bunga yang tinggi itulah yang merupakan sumber kemiskinan dan rasa tidak aman bagi kehidupan para petani.  Raffeisen Bank memberikan kredit kepada petani dengan tingkat bunga yang rendah sehingga meraka bisa membayarnya dengan hasil pertanianya.

Schulze Delitzhsch (1808 – 1883) yang menjabat hakim dan anggota Parlemen Prusia, mencetuskan gagasan-gagasanya bagi pendirian perkumpulan koperasi kredit di kota-kota. Ia yakin bahwa hutang yang melilit para buruh, Pengrajian dan pedagang kecil di kota-kota merupakan sumber kemiskinan dan rasa tidak aman bagi kehidupan mereka. Atas inisiatifnya didirikanlah koperasi kredit di kota-kota guna membantu memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah kepada buruh, pengrajin dan pedagang kecil.

4.     DI INDONESIA
Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai semenjak tahun 1896 di Purwoketo di kresidenan Banyumas. Seorang Patih yang bernama Raden Aria Wiriatmaja, mendirikan Hul En Spaarbank (bank pertolongan dan simpanan), yang bertujuan memberikan kredit kepada pegawainya agar bisa terlepas dari cengkraman lintah darat. Walaunpun usaha ini tidak bernama koperasi, tetapi prakteknya mirip dengan koperasi. Melihat manfaat dan keberhasilan koperasi ini maka bermunculanlah koperasi-koperasi baru ditanah air.
Melihat perkembangan koperasi yang begitu pesat dan adanya perkumpulan orang-orang dalam koperasi tersebut maka pemerintah Hindia Belanda mulai cemas dan cendrung menghambat gerakan koperasi di Indonesia. Belanda mengeluarkan peraturan yaitu pendirian koperasi harus melalui izin dari Guberbur Jendral, dan harus menggunakan akte notaries milik Belanda yang ongkosnya tinggi. Akibatnya banyak koperasi yang mati.
Pada zaman penjajahan Jepang Gerakan Koperasi kembali tumbuh subur. Pemerintah Jepang mendorong tumbuhnya koperasi-koperasi di Indonesia. Jepang sengaja mendorong dan membantu tumbunya koperasi di Indonesia dengan tujuan sebagai alat untuk penyaluran berbagai barang kebutuhan dan yang lebih penting lagi potensi koperasi untuk mempengaruhi rakyat. Dengan telah terkumpulnya orang-orang dalam koperasi maka pemerintah Jepang semakin mudah untuk mengkoordinir dan memobilisirnya untuk tujuan-tujuan tertentu.

Setelah merdeka dan terbentuknya UUD-45 maka pertumbuhan koperasi semakin pesat dan mempunyai landasan yang kokoh yaitu fasal 33 UUD-45. Pemerintah sangat aktif membantu tumbuhnya gerakan koperasi di Indonesia. Kongres koperasi beberapa kali diadakan, Undang-Undang tentang perkoperasian dibuat, dan juga dibentuk satu departemen yang khusus membantu koperasi yaitu Kementrian Koperasi dan UKM.

No comments: